BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 28 Oktober 2011

19. Dampak Global Yahudi Diaspora

387 kb Judul: Dampak Global Yahudi Diaspora

Penulis: Wakana

Tempat, penerbit, tahun: Pondok Gede, Bekasi: Penerbit LOGOS 2003

Nonfiksi: 228 halaman

Kategori: SEJARAH, SOSIAL-POLITIK

Isi: Daftar Isi, Kata Sambutan, Bagian I: Umum (Pengantar, Bab 1-3), Bagian II: Iptek dan Filsafat (Bab 4-8), setiap bab diakhiri Catatan Kaki

Harga per buku untuk JABODETABEK: Rp 20.000

Sistem pembayaran

  • Pesanan melalui: HP 0816955053 dan 08159742560; Tlp: (021)8445166 dan alamat email berikut:seba.woseba@gmail.com

  • Buku dan CD dikirim sesudah pembayaran (harga dasar ditambah ongkos pengiriman) dilunasi pemesan.

  • Nomor rekening, untuk pesanan perdana, akan disebutkan kepada pemesan yang sudah sepakat dengan harga tawaran kami.

***

Menurut Wakana, tidak banyak orang Indonesia punya pemahaman yang mendalam dan tepat mengenai orang-orang Yahudi Diaspora – orang-orang Yahudi dalam masa penyerakan sejak sekitar 2700 tahun yang lalu dan secara longgar disebut juga sebagai Yahudi Perantauan -  dan dampaknya dalam hampir semua segi kehidupan manusia secara global. Dampak itu tidak hanya ada dalam abad ke-20 dan awal abad ke-21 tapi ada juga di masa lampau.

sigmund freud 1921 Sigmund Freud 1921, bapa psikologi modern

Tujuan Buku Ini

Buku ini bertujuan untuk memperkenalkan dampak global Yahudi Diaspora kepada pembaca di Indonesia. Berbagai segi dampak ini diuraikan, dijelaskan, dan diperdalam sehingga pembaca bisa memperoleh suatu pemahaman yang cukup lengkap, rinci, dan berimbang.

niels bohr Niels Bohr, salah seorang fisikawan tentang  teori kuantum dan berdarah Yahudi

Dampaknya Selama Sekitar 2000 Tahun Terakhir

Dampak Global Yahudi Diaspora menegaskan bahwa dampak global Yahudi – khususnya, Yahudi Diaspora – memang ada selama berabad-abad. Jumlah total orang Yahudi sedunia, termasuk yang tinggal di Israel sampai dengan tahun 2003, kurang dari seperempat dari satu persen penduduk dunia yang berjumlah sekitar enam miliar orang pada tahun 2003. Statistik sampai dengan tahun 2003 menunjukkan jumlah total orang Yahudi sedunia sekitar 15  juta orang, dengan jumlah terbesar (sekitar 5,2 juta orang) tinggal di Amerika Serikat dan Israel (sekitar 5,6 juta orang). Selebihnya tersebar sebagai warga 33 negara di dunia. Dengan jumlah penduduk yang bervariasi dari 12.000 (Spanyol) sampai dengan 530.000 (Perancis), mereka tinggal di  Argentina, Azerbaijan, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Hungaria, Kazakhstan, Meksiko, Belanda, Rusia, Spanyol, Swis, Ukraina, Venezuela, Australia, Belarus, Brazil, Cili, Georgia, Britania Raya, Iran, Italia, Latvia, Moldova, Romania, Afrika Selatan, Swedia, Turki, Uruguai, dan Usbeskistan, Jumlah di bawa 12.000 tinggal di negara-negara lain. Namun, mereka memberi dampak yang secara proporsional jauh melampaui jumlah pemberinya dalam hampir setiap bidang kehidupan manusia selama sekitar 2000 tahun terakhir.

albert einstein 1912 Albert Einstein (1912), fisikawan tenar itu

IPTEK, Agama, Filsafat, dan Bisnis

Pengaruh kuat mereka pada akal budi dan kehidupan banyak orang di dunia dalam hampir setiap segi kehidupan yang mana? Efek kuat mereka nyata, misalnya, dalam bidang sains dan teknologi, agama, filsafat, dan bisnis.

Khususnya dalam abad ke-20, para ilmuwan Yahudi membuat kemajuan hebat dalam ilmu fisika, kimia, kedokteran, ekonomi, kesusastraan, dan perdamaian. Dari sekitar 663 Hadiah Nobel yang dianugerahkan kepada para ilmuwan, sastrawan, dan tokoh perdamaian selama 100 tahun (antara 1901 dan 2001), sekurang-kurangnya 156 atau sekitar 24 persen dari hadiah itu dianugerahkan dalam kelima bidang tadi kepada orang-orang Yahudi Diaspora. Albert Einstein dan Niels Bohr, dua dari pemenang Hadiah Nobel itu, dan Sigmund Freud (bukan pemenang Hadiah Nobel), dipandang sebagai bapa psikologi modern, tergolong pada tokoh-tokoh garda depan sains abad ke-20; mereka membuka kepada dunia abad atom, abad nuklir, abad kuantum, dan rahasia dari akal budi manusia. Sumbangan ilmuwan-ilmuwan Yahudi bukan pemenang Hadiah Nobel lainnya kepada dunia khusus dalam bidang kedokteran mencakup perawatan pasien dengan insulin, vitamin, streptomisin, pil dan vaksin polio, tes Wasserman, tes Schick, dan tes golongan darah. Masih banyak lagi ilmuwan Yahudi Diaspora yang menonjol dalam sumbangannya kepada kemajuan ilmu pengetahuan sedunia, seperti J. Robert Oppenheimer (berjasa dalam pengembangan bom atom pertama AS yang dijatuhkan di Hiroshima dan ikut mengakhiri PD II di Pasifik); John Von Neumann, seorang matematikawan cemerlang yang salah satu penemuannya memperlengkapi semua komputer yang memakai CD-ROM masa kini;  Abraham Harold Maslow, pencetus psikologi humanistik yang terkenal di seluruh dunia di antaranya melalui teori psikologinya tentang hirarki kebutuhan; dan Arye Shternfeld, salah seorang “konstruktor utama” pesawat-pesawat ruang angkasa Rusia. Untuk ukuran populasi sekecil itu, persentase prestasi ilmiah mereka tergolong sangat besar.

j. robert oppenheimer J. Robert Oppenheimer, tokoh di balik bom atom pertama AS

Di luar ilmuwan Yahudi Diaspora tadi, mereka mengembangkan berbagai teknologi yang menjadi lazim di seluruh dunia. Emile Berliner menciptakan Gramofon Berliner, suatu alat yang memainkan musik yang direkam pada piringan. Andrew Grove adalah  pendiri dan kepala Intel, perusahaan yang memproduksi mikroprosesor yng dipasang dalam 90 persen komputer pribadi (PC)  di seluruh dunia. Hyman Rickover, seorang perwira tinggi AL Amerika Serikat, adalah pendorong dan perancang Nautilus, kapal selam nuklir pertama AS yang diluncurkan tahun 1954. Samuel Ruben adalah seorang penemu berbagai komponen listrik yang dipakai dalam berbagai peralatan listrik masa kini, seperti baterai alkalin. Albert Kahn terkenal sebagai “bapa rancangan pabrik modern”. Tokoh-tokoh teknologi fotografi mencakup dua orang peraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika: Gabriel Lippmann, seorang penemu yang membuat terobosan dalam fotografi berwarna masa awal; dan Dennis Gabor, penemu holografi, suatu proses membuat atau memakai hologram. Dua tokoh teknologi fotografi lainnya mencakup Edwin Land, penemu kamera Polaroid, dan Leopold Godowsky yang, bersama Leopold Mannes, seorang sahabatnya, menemukan filter berwarna untuk fotografi; penemuan mereka kemudian dibeli perusahaan fotografi Eastman Kodak dari AS. Luar biasa memang efek global para pakar teknologi berdarah Yahudi Diaspora.

dennis gabor Dennis Gabor, penemu holografi

Mereka tidak saja menonjol dalam bidang IPTEK. Mereka pun menonjol dalam bidang agama dan filsafat. Selama 2000 tahun terakhir, orang Yahudi Diaspora memengaruhi agama Kristen dan ajarannya, agama yang dianut sekitar dua miliar penduduk dunia pada tahun 2003. Karl Marx, seorang “raksasa” filsafat dan berdarah Yahudi, punya lebih dari satu miliar penganut Marxisme, suatu ideologi politik berdasarkan teori Karl Marx dan Friedrich Engels, di seluruh dunia. Bahkan Soekarno, presiden pertama RI, dan Partai Komunis Indonesia di masa lampau dipengaruhi filsafat Marx.

karl marx Karl Marx, filsuf yang punya satu miliar penganut ideologinya di seluruh dunia

Pengaruh kuat yang mendunia dari Yahudi Diaspora tampak juga dalam bisnis. Ada bisnis film komersial dan tokoh-tokoh Yahudi di belakangnya. Beberapa film komersial Steven Spielberg, seorang sutradara film berdarah Yahudi-AS, tergolong film-film terbaik yang ditonton di seluruh dunia. Ada juga bisnis film dan bioskop yang namanya terkenal di seluruh dunia, seperti MGM, Universal Studios, Paramount Pictures, 20th Century Fox, dan Columbia Pictures. Perusahaan film dan bioskop ini yang produksi filmnya ditonton berbagai generasi di seluruh dunia didirikan orang-orang Yahudi-AS. Lalu, ada bisnis pakaian.  Siapa yang tidak mengenal jins Levi yang termasyhur itu, yang kini masih dipakai di seluruh dunia dan mengilhami pembuatan jins-jins lain dengan berbagai merek? Levi Strauss, penemu jins itu, adalah seorang pengusaha pakaian berdarah Yahudi-AS. Dan masih banyak lagi orang-orang Yahudi Diaspora yang terkenal dalam bidang bisnis yang berpengaruh besar di dunia.

Lima Pertanyaan Pokok

Untuk memperjelas tujuan buku seperti yang sudah disebutkan, Wakana mengajukan lima pertanyaan pokok sebagai penuntun tulisannya. Pertama, siapakah orang-orang Yahudi yang memberi dampak kepada dunia? Kedua, faktor-faktor apakah yang membuatnya punya pengaruh global? Ketiga, bagaimana orang Yahudi memberi dampak pada dunia? Keempat, apakah landasan dari dampak global Yahudi Diaspora? Kelima, apakah dampak mereka akan berlanjut dalam abad ke-21?

andrew grove Dr. Andrew Grove, dinobatkan oleh mingguan Time 1997 sebagai Tokoh Tahun 1997

Dua Bagian Buku

Jawaban rinci atas kelima pertanyaan mendasar tadi diuraikan Wakana dalam dua bagian utama bukunya. Bagian pertama membahas pengaruh global Yahudi secara umum dalam tiga bab: dampaknya pada kebudayaan dan peradaban dunia, dampaknya di masa lampau dan kini, dan pertanyaan tentang apakah dampaknya masih akan berlanjut di masa depan, yaitu, di abad ke-21. Ketiga bab ini didahului suatu pengantar tentang sejarah penderitaan orang-orang Yahudi Diaspora, paradoks tentang penerimaan dan pemakaian produk-produk mereka di seluruh dunia dan kebencian musuh-musuh Yahudi yang entah suka entah tidak tetap memakai produk-produk itu, realitas bahwa mereka suatu kelompok bangsa yang kecil tapi berpengaruh besar di dunia, sejarah diaspora, sejarah keturunan Yahudi Diaspora, dan tujuan buku Wakana.

Bagian kedua merinci dampak Yahudi Diaspora dalam bidang IPTEK dan filsafat dalam enam bab. Bab 4 tentang Hadiah Nobel yang diterima berbagai ilmuwan Yahudi dalam abad ke-20 dan beberapa pada tahun 2002 dan dampak global mereka melalui ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu kedokteran atau fisiologi, ilmu ekonomi, kesusastraan, dan perdamaian. Bab 5 membicarakan efek kuat lain mereka dalam bidang IPTEK. Bab 6, 7, 8, dan 9 merinci dampak mereka berturut-turut dalam fotografi, film dan bioskop, media massa, dan filsafat. Setiap bab diakhiri catatan kaki, seharusnya adalah catatan akhir.

levi strauss Levi Strauss, perancang jins Levi yang mengilhami pembuatan jins-jins bermerek lain kemudian hari

Perkenalan tentang Dampak Global Yahudi Diaspora

Buku ini adalah suatu perkenalan kepada pembaca awam atau umum di Indonesia tentang dampak global Yahudi Diaspora. Dengan gaya tutur yang mudah dicerna dan terkadang kritis, Wakana, sang penulis, banyak kali membiarkan tokoh-tokoh Yahudi sendiri dan para pakar untuk berbicara. Dengan demikian, dampak global mereka diharapkan bisa dipahami secara empatik, kritis, dan berimbang.

Suatu kekhasan buku ialah upaya penulis menelusuri dampak Yahudi Diaspora di Indonesia. Berkali-kali, dia menunjukkan bahwa dampak itu ada – dalam bidang filsafat, IPTEK, politik, kesusastraan, kesenian, dan bidang-bidang lain.

Demi nasionalisme, apakah kita perlu mengikis habis dampak global Yahudi Diaspora di Indonesia? Mengikis habis “produk-produk” Yahudi tanpa menggantikannya dengan produk-produk kita yang sama atau lebih baik bisa berakibat luar biasa. Kemajuan hidup kita di abad ke-21 bisa mundur jauh ke zaman nenek moyang kita. Suka atau tidak, kita tidak bisa mengelak dari dampak global Yahudi Diaspora.

Wakana menyiratkan melalui buku ini suatu kearifan praktis dari pemahaman kita tentang dampak global Yahudi Diaspora. Kalau belum ada pengganti yang lebih baik, bukankah lebih baik bagi kita memanfaatkan dampak itu bagi pembangunan bangsa dan negara kita? Bekas Uni Soviet, Rusia, Amerika Serikat, dan berbagai negara maju di Eropa sudah lama memanfaatkan berbagai sumbangan Yahudi Diaspora bagi kemajuannya. Mengapa kita tidak boleh – atau tidak bisa?

Jumat, 14 Oktober 2011

18. Suatu Pengembaraan Ilmiah dalam Ruang Hiper

hyperspace1 Judul: Hyperspace, A Scientific Odyssey Through Parallel Universes, Time Warps, and the 10th Dimension


Penulis: Michio Kaku

Ilustrasi: Robert O’Keefe

Tempat, penerbit, dan tahun penerbitan: Oxford: Oxford University Press, 1994

Jumlah halaman: 370

Kategori: ILMU FISIKA TEORITIS, KOSMOLOGI

Isi: Preface; Acknowledgements; Part I Entering the Fifth Dimension (bab 1-4); Part II Unification in Ten Dimensions ( bab 5-9); Part III Wormholes: Gateways to Another Universe (bab 10-12); dan Part IV Masters of Hyperspace (bab 13-15); Notes; References and Suggested Reading; dan Index

***

Dunia Tidak Selebar Daun Kelor

Selama berabad-abad, kita hidup dalam ruang tri-matra (three-dimensional) yang dibatasi ukuran panjang, lebar, tinggi atau dalam. Kita percaya bahwa dunia kita cuma tri-matra.

Tapi apakah realitas cuma tri-matra? Ternyata tidak. Ada dimensi-dimensi di luar dimensi ruang kita, dimensi-dimensi yang lebih “tinggi”. Ruang yang berisi dimensi-dimensi yang lebih tinggi ini disebut ruang hiper (hyperspace), begitu kata para ahli ilmu fisika teoritis modern.

Dimensi-dimensi yang lebih tinggi dari sekadar ruang tri-matra, atau ruang-waktu catur-matra, tidak bisa kita lihat. Mengapa? Kita dibatasi oleh otak tri-matra yang tidak memampukan kita “melihat” dimensi keempat dan dimensi-dimensi lebih tinggi lainnya. Ketidakmampuan kita melihat dimensi-dimensi lebih tinggi ibarat orang buta yang mencoba memahami konsep warna. Seperti kata Michio Kaku, “Kita seperti ikan gurame yang puas berenang di dalam kolam, yakin bahwa alam semesta kita terdiri hanya dari barang-barang yang bisa kita lihat atau sentuh, dari dunia yang lazim dan nampak, tapi kita menolak mengakui bahwa alam semesta atau dimensi paralel bisa ada di samping alam semesta kita, hanya di luar jangkauan kita.” Secara matematik, kita bisa menyelidiki dimensi-dimensi N. Meskipun pelengkungan alam semesta adalah suatu dimensi yang “tidak dilihat”, pelengkungan ini sudah diukur melalui percobaan ilmiah.

Semakin tinggi pengembaraan kita, semakin mendekati cerita rekaan ilmiah jadinya ilmu fisika teoritis. Kita menemukan konsep ruang hiper tentang, misalnya, lubang-lubang cacing dan perjalanan menembus waktu (time travel).

Teori tentang Ruang Hiper

Teori tentang Ruang Hiper disebut juga Teori Adidawai (Superstring Theory) atau Teori Gravitasi Super (Supergravity Theory). Teori ini berbicara tentang ruang hiper (hyperspace).

Hyperspace atau ruang hiper secara sederhana berarti ruang berdimensi lebih “tinggi”, yaitu, berisi lebih dari tiga dimensi yang lazim kita tahu dan alami: ukuran panjang, lebar, tinggi atau dalam. Ketika waktu ditambahkan pada ruang, maka muncullah istilah “ruang-waktu”. Waktu yang ditambahkan kepada ruang tri-matra atau tridimensional mengakibatkan ruang-waktu menjadi catur-matra (four-dimensional). Tapi ruang hiper, menurut ilmu fisika teoritis, punya lebih dari empat dimensi. Yang sering kali dikemukakan adalah bahwa ruang hiper punya sepuluh dimensi.

Dua alam semesta sesudah Dentuman Besar

Menurut Michio Kaku, alam semesta kita lahir miliaran tahun yang lalu melalui suatu Dentuman Besar (Big Bang). Dentuman Besar tidak terjadi sekali saja tapi berkali-kali sehingga yang benar adalah bahwa ada banyak alam semesta yang lahir melalui banyak Dentuman Besar.

Teori ruang hiper mengatakan sebelum salah satu Dentuman Besar itu, alam semesta kita sebenarnya adalah suatu alam semesta dasa-matra yang sempurna. Alam semesta berdasa-matra itu memungkinkan perjalanan antar-matra (inter-dimensional) kalau ia ada masa kini. Akan tetapi, suatu perubahan kosmik terjadi: alam semesta dasa-matra yang sempurna itu “retak” menjadi dua bagian. Keretakan itu lalu menghasilkan dua alam semesta yang terpisah: satu alam semesta catur-matra (yaitu, ruang-waktu) dan satu alam semesta sad-matra (six-dimensional). Alam semesta tempat kita tinggal lahir dari perubahan kosmik tadi dan bersifat catur-matra.

Alam semesta catur-matra kita mengembang secara eksplosif. Sementara itu, alam semesta sad-matra kembar kita menyusut secara hebat sampai mencapai suatu ukuran yang sangat kecil. Ini menjelaskan asal muasal Dentuman Besar. Kalau betul, teori ini menunjukkan bahwa pengembangan yang cepat dari alam semesta hanyalah suatu “gempa susulan” dari suatu peristiwa perubahan yang jauh lebih besar, yaitu, retaknya ruang dan waktu itu sendiri. Energi yang menggerakan pengembangan yang diamati dari alam semesta itu lalu ditemukan dalam ambruknya ruang dan waktu dasa-matra. Menurut teori ini, bintang dan galaksi yang jauh tengah menjauh dari kita pada kecepatan astronomik karena keambrukan awal dari ruang dan waktu dasa-matra.

Penyatuan Teori Kuantum dan Relativitas Umum

Teori ilmu fisika modern tentang dimensi-dimensi lebih tinggi memampukan kita mengurangi jumlah informasi yang luar biasa besarnya menjadi suatu bentuk yang ringkas dan anggun. Bentuk ini menyatukan dua teori ilmu fisika modern paling hebat dari abad ke-20: Teori Kuantum dan Teori Relativitas Umum.

Kaku menulis bukunya, terutama untuk pembaca awam yang berminat pada ilmu fisika teoritis tentang ruang hiper. Bukunya boleh dipandang sebagai suatu pengantar kepada konsep-konsep tentang dimensi-dimensi lebih tinggi, hubungannya dengan teori-teori yang sekarang diterima, dan penyatuan semua forsa (force, forces) dalam sepuluh dimensi. Bukunya mengalir dengan mulus dan tidak sekalipun menyibukkan pembaca dengan terlalu banyak fakta teknis. Bukunya ditulis dan diorganisasi dengan sangat baik dan membuat ilmu fisika teoritis tingkat tinggi yang sangat sulit menjadi mudah dibaca, dipahami, dan dinikmati.

Ini suatu pengembaraan ke dalam sejarah perkembangan konsep ruang hiper. Konsep ini mencakup dimensi ruang keempat dan ruang lebih tinggi untuk menjelaskan teka-teki dan masalah yang tidak dipecahkan dari teori medan terpadu. Sejak dalil teori relativitas khusus, Albert Einstein dan fisikawan-fisikawan sesudah dia masih bergelut untuk menjelaskan keempat forsa alami fundamental (forsa elektromagnetik, nuklir lemah, nuklir kuat, dan gravitasi) melalui satu teori medan terpadu, disebut juga Teori Segala Sesuatu. Sebelumnya, ketiga forsa pertama digolongkan pada Teori Kuantum sementara forsa gravitasi adalah bagian dari Teori Relativitas Umum. Teori kuantum menyoroti zarah-zarah (particles) subatomik, dunia kecil, sementara Teori Relativitas Umum membicarakan kosmos, alam semesta. Teori yang populer yang diajukan untuk menyatukan keempat forsa alami fundamental ini disebut Teori Adidawai. Dengan kata lain, Teori Adidawai bertujuan untuk menyatukan forsa-forsa kosmos dan mikrosmos melalui satu teori tunggal.

Ringkasan Keempat Bagian Hyperspace

Secara ilmiah, teori ruang hiper dikenal melalui nama-nama lain seperti teori Kaluza-Klein dan teori Gravitasi Super. Tapi dalam bentuknya yang paling maju, ia disebut Teori Adidawai. Teori ini meramalkan bahwa ada sepuluh dimensi di alam semesta.

Buku setebal 370 halaman ini dibagi menjadi empat bagian. Setiap bagian mencakup beberapa bab.

Bagian 1 (empat bab) mengembangkan sejarah awal ruang hiper yang dimulai pertengahan tahun 1800-an. Bagian ini menekankan tema bahwa hukum-hukum alam menjadi lebih sederhana ketika diungkapkan dalam dimensi-dimensi yang lebih tinggi. Misalnya, dalam ruang-waktu, hukum gravitasi dan radiasi elektromagnetik (seperti cahaya) masing-masing mematuhi suatu ilmu fisika dan matematika yang berbeda. Akan tetapi, kalau suatu dimensi kelima ditambahkan pada rangkaian kesatuan (continuum) ruang-waktu, maka persamaan matematik yang “mengendalikan cahaya dan gravitasi tampak bergabung bersama seperti dua potongan suatu teka-teki menyusun potongan-potongan gambar (jigsaw puzzle).”

Apa kesimpulan utama bagian 1?  Ruang-waktu tidak memadai atau “terlalu kecil” untuk memerikan forsa-forsa yang membentuk alam semesta kita. Akan tetapi, ketika diungkapkan dalam dimensi-dimensi yang lebih tinggi, ada “ruang yang cukup” untuk menjelaskan forsa-forsa ini.

Bagian 2 (lima bab) mengembangkan kesimpulan bagian 1. Bagian 2 menekankan bahwa teori ruang hiper bisa menyatukan keempat forsa fisikal alam (dan juga himpunan zarah-zarah subatomiknya) menjadi satu teori utama (disebut “Teori Segala Sesuatu”), suatu penyatuan yang Albert Einstein tidak mampu capai.

Ruang hiper menunjukkan kemungkinan bahwa segala sesuatu yang kita lihat keliling kita (seperti pohon, gunung, dan bintang) hanya getaran. “Kalau ini benar, maka ini memberi kita suatu sarana anggun, sederhana, dan geometrik untuk menyediakan suatu pemerian yang terpadu dan kuat tentang seluruh alam semesta.”

Bagian tiga (tiga bab) menjelajahi kemungkinan bahwa, dalam keadaan ekstrim, ruang bisa direntangkan sampai ia sobek dan tercabik. Dari kondisi ini, kita memperoleh konsep “lubang-lubang cacing” atau terowongan-terowongan yang menghubungkan bagian-bagian yang jauh dari ruang dan waktu. Jadi, perjalanan menembus waktu melalui mesin waktu yang memanfaatkan terowongan ini bisa dimungkinkan.

Para ahli kosmologi sudah mengusulkan kemungkinan bahwa alam semesta kita hanyalah satu di antara sejumlah yang tak terperikan dari alam semesta paralel. Dengan menganalisis persamaan-persamaan matematik Einstein, mereka sudah menunjukkan bahwa boleh jadi ada suatu jaringan lubang-lubang cacing yang menghubungkan semua alam semesta itu.

Meskipun bersifat teoritis, perjalanan di dalam ruang hiper akhirnya bisa menyediakan penerapan paling praktis dari semuanya: menyelamatkan kehidupan cerdas, termasuk kehidupan kita, dari kematian alam semesta karena keambrukan. Dalam detik-detik terakhir kematian alam semesta kita, kehidupan cerdas bisa melarikan diri dari keambrukan ini dengan memasuki ruang hiper.

Bagian 4 (tiga bab) diakhiri dengan suatu pertanyaan terakhir yang praktis. Kalau teori ruang hiper terbukti betul, maka kapan kita akan mampu menambang dayanya? Ketika peradaban kita mengembangkan kemampuan teknis yang memungkinkan kita menambang energi yang luar biasa yang dibutuhkan untuk memanipulasi ruang-waktu atau berharap melakukan kontak dengan suatu peradaban yang secara teknis maju yang sudah menguasai ruang hiper. (Termasuk dalam buku ini adalah suatu pembahasan yang baik tentang peradaban di luar Bumi.)

Sementara itu, kita bisa menghitung energi yang tepat yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu “lengkungan waktu” (tempat ruang dan waktu dipuntir menjadi sebuah “kue kering yang asin”). Atau kita menciptakan lubang-lubang cacing yang menghubungkan bagian-bagian jauh dari alam semesta kita. Buku ini diakhiri dengan spekulasi tentang tingkat teknologi yang kita  butuhkan untuk melakukan tindakan-tindakan besar ini, suatu teknologi yang akan membuat kita “penguasa ruang hiper”.

Komentar

Teori-teori ilmu fisika modern tentang dimensi lebih tinggi sulit sekali untuk dipahami. Kita tidak bisa melihat dimensi itu tapi hanya membayangkannya secara matematik. Meskipun demikian, penulis Hyperspace berhasil menyingkapkan dunia ilmu fisika teoritis modern tentang dimensi-dimensi lebih tinggi kepada pembaca awam, mereka yang bukan ahli ilmu fisika teoritis.

Bagi Anda yang ahli ilmu fisika dan matematika, Hyperspace bisa dipandang sebuah buku lain tentang sains yang disajikan secara populer. Michio Kaku melakukan suatu tugas yang sangat bagus dengan mendekatkan ilmu fisika teoritis kepada para pembaca awam. Uraiannya jelas dan menyeluruh, dan dia memanfaatkan analogi-analogi yang istimewa.

Beberapa teori yang disajikan dalam buku ini sudah berkembang sejak penerbitan buku ini pada tahun 1994. Tapi buku ini suatu permulaan yang sangat baik untuk membiasakan diri dengan konsep-konsep kunci yang dibutuhkan untuk memahami topik-topik yang lebih maju.

Dr. Michio Kaku

Michio Kaku salah seorang  pelopor terkemuka teori adidawai dan sudah memelopori revolusi ini dalam ilmu fisika modern. Dia seorang Profesor Ilmu Fisika Teoritis pada City College City University of New York, Amerika Serikat. Dia tamatan Universitas Harvard dan memperoleh gelar doktor dari Universitas Berkeley. Dia penulis berbagai buku tentang ilmu fisika teoritis untuk pembaca awam, termasuk Hyperspace.  Dia seorang warga negara Amerika Serikat keturunan Jepang.

michio kaku
Dr. Michio Kaku


Rincian tentang Hyperspace pada Blog Infoiptek21

Anda yang ingin mendalami buku Kaku bisa membaca http://infoiptek21.blogspot.com yang sudah terbit beberapa tahun yang lalu. Bukunya menjadi suatu acuan utama blog ini.