BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 15 Maret 2011

6. Bagaimana Allah Mengubah Otakmu

how god changes your brain

Judul: How God Changes Your Brain

Penulis: Andrew Newberg, M.D. dan Mark Robert Waldman

Tempat, penerbit, tahun: New York: Ballantine Books, 2009

Non-fiksi: 348 halaman

Kategori: SAINS NEUROLOGI, KEDOKTERAN, AGAMA

Inilah buku keempat Andrew Newberg M.D., seorang profesor luar biasa pada Jurusan Radiologi dan Psikiatri dan seorang asisten profesor pada Jurusan Kajian Religius  Universitas Pennsylvania (AS). Bersama Mark Robert Waldman, seorang Anggota Luar Biasa pada Pusat Spiritualitas dan Akal Budi universitas ini, Newberg menyebarkan melalui buku mereka apa yang diistilahkan neurotheology (teologia tentang susunan saraf), suatu kajian tentang hubungan antara iman dan otak manusia.

andrew newberg Andrew Newberg, M.D.

Sebagai pendiri dan direktur Pusat Spiritualitas dan Sains tentang Susunan Saraf Universitas Pennsylvania, Newberg bekerja sama dengan Waldman melakukan riset tentang spiritualitas dan otak. Penelitiannya adalah suatu “tuntunan lapangan untuk pertolongan bagi diri demi manfaat-manfaat kesehatan dan spiritualitas” dan latihan-latihan meditasi.

Cara Otak Memproses Pengalaman Rohani

Melalui pikiran cepat dan kreatif (brainstorming), mereka berdua mencatat beberapa riset tentang cara latihan-latihan rohani mengubah susunan dan fungsi otak manusia. Mereka meringkaskan selusin cara yang berbeda-beda otak manusia memproses pengalaman rohani.

Cara-cara apa? Otak manusia memproses pengalaman itu tidak secara serentak atau secara menyeluruh tapi berdasarkan bagian-bagian otak. Misalnya, satu bagian otak bisa menimbulkan suatu bayangan tentang seorang allah yang marah; bagian lain tentang perasaan seorang allah yang menaruh belas kasihan; bagian lain lagi tentang pikiran yang ragu-ragu; dan seterusnya.

mark robert waldman1 Mark Robert Waldman

Dalam hubungan ini, kedua ilmuwan itu memaparkan data yang baru tentang proses dan orientasi rohani orang Amerika masa kini. Data itu menunjukkan bagaimana mereka menjadi kurang religius tapi lebih rohani. Proses rohani itu tampak ketika mereka berpedoman pada citra-citra suatu alam semesta yang ilmiah tapi mistikal, gaib, misterius.

Konsep yang Berbeda tentang “Allah”

Konsep tentang “Allah” tidak sama bagi setiap orang. Ini mereka berdua temukan melalui suatu survei online terhadap seribu peserta. Hampir setiap peserta punya suatu asas luas yang sangat berbeda tentang “Allah”.

Konsep yang sangat berbeda itu mereka pahami dari suatu hasil percobaan. Mereka melibatkan peserta yang diminta menggambar Allah lalu menelusuri cara gagasan abstrak yang luas itu berkembang pada peserta dengan tingkat usia yang berbeda. Gagasan abstrak tentang Allah mulai sebagai suatu wajah dalam otak seorang anak. Tapi semakin seorang berpikir tentang allah, penggagasan atau bayangannya yang abstrak mulai terbentuk. Konseptualisasinya baru dan terbentuk dalam bagian-bagian yang berbeda dari otaknya.

Cara Allah Mengubah Otak Manusia

Sehubungan dengan riset Newberg dan Waldman tentang spiritualitas dan otak, bagaimanakah mereka berdua mengamati perubahan susunan dan fungsi otak manusia? Melalui teknologi pemindaian otak manusia, pengamatan, dan penafsiran.

Untuk itu, mereka melakukan pemindaian banyak otak praktisi meditasi atau perenungan, baik yang religius maupun yang sekuler. Praktisi itu penganut Kristen, Buddhisme, atau non-religius. Sementara dipindai, para praktisi itu melakukan perenungan tentang masalah rohani apa pun, bahkan melakukan perenungan tentang evolusi atau Dentuman Besar.

Hasil penemuan Newberg dan Waldman? Semakin intens atau padat-kental seorang praktisi membuat perenungan, semakin perenungannya mengubah susunan dan fungsi bagian-bagian lain dari otaknya dengan cara yang sehat.

Misalnya, penganut Kristen, Buddhisme, atau non-religius yang bermeditasi terus-menerus mengubah talamusnya. (Talamus adalah massa kelabu pada dasar otak besar, berkembang dari dinding bilik otak III, membentuk sebagian dinding itu, dan menerima data dari semua indera atau sistem sensoris, kecuali dari hidung.) Perubahan talamusnya melalui meditasi intens berarti juga perubahan persepsi mereka tentang realitas. Secara khusus, perubahan talamusnya mengakibatkan kepercayaannya yang paling dalam terasa “nyata secara neurologis”.

Pengalaman spiritual para praktisi meditasi itu menjelaskan judul buku karya Newberg dan Waldman. Apa bukti yang kuat bahwa Allah mengubah otak mereka? Pengalaman nyata penganut ateisme yang mempraktekkan juga meditasi. Melalui meditasi, mereka menumbuhkan dendrit (juluran protoplasma sel saraf yang mengantar impuls ke badan sel) di kawasan yang penting dari otaknya. Penumbuhan dendrit itu tampak memperlambat penyakit-penyakit yang menimpa mereka dan kita ketika kita semua menjadi tua.

Bahasa yang Mudah Dicerna

Tidak selalu mudah menjelaskan hasil penelitian ilmiah yang biasanya teknis dalam bahasa yang mudah dicerna. Tapi Andrew Newberg dan Mark Robert Waldman mampu menjelaskan ilmu susunan saraf dengan cara yang bisa dipahami siapa pun.

Daya komunikatif buku mereka bisa kita amati dari petunjuk-petunjuk jelas yang mereka berikan. Pembaca yang berminat mempraktekkan petunjuk-petunjuk itu bisa, misalnya, merangsang suatu pusat utama kesadarannya yang secara teknis diistilahkan prekuneus. Ini bagian otak untuk pikiran logis, penalaran, dan motivasi dan berada pada baga (lobe) frontal otaknya. Selain itu, dia bisa merangsang singulat anterior, bagian otaknya yang berisi belas kasihan, intuisi, dan kesadaran sosial.

Untuk mempermudah pemahaman Anda secara visual, kami menambahkan gambar-gambar berikut tentang bagian-bagian otak yang diuraikan dalam buku kedua penulis tadi. Gambar-gambar ini mencakup beberapa skema belahan otak bagian kanan dan kiri.

brain lobes Gambar otak di bawah tengkorak manusia. Searah jarum jam, ada baga frontal, fisura pusat, baga parietal, baga oksipital, baga temporal, dan fisura lateral.

Prekuneus berada pada baga frontal. Tapi gambar ini kurang menunjukkan apakah prekuneus berada di belahan otak bagian kiri atau kanan. Gambar-gambar berikut memperjelas letak prekuneus dan juga singulat anterior.

brain hemispheres Suatu gambar tentang belahan otak bagian kiri dan kanan menunjukkan bahwa prekuneus berada di belahan otak bagian kiri. Sementara itu, singulat anterior ada di belahan kanan.

Suatu gambar lain memperjelas lokasi prekuneus dan singulat anterior.

topbrain Gambar kedua memperkuat letak prekuneus (di belahan otak bagian kiri)  dan singulat anterior (di belahan otak bagian kanan). Pikiran logis dan  rasional dari prekuneus ada di kiri; pikiran intuitif, belas kasihan, dan kecerdasan sosial ada di kanan.

 

otak kiri otak kanan Gambar ketiga melambangkan bagian-bagian khusus dari kedua belahan otak tadi dengan gambar-gambar kecil.

Ringkasan Setiap Bab

Untuk memahami lebih jauh isi buku Newberg dan Waldman, kami memberikan ringkasan setiap bab. Ini perlu karena buku mereka berdua kaya akan info praktis dan menarik.

  1. Memperkenalkan konsep-konsep dasar tentang kelenturan susunan saraf, “perang” neurologis antara kepercayaan dan tiadanya kepercayaan, dan alasan konsep religius apa pun menimbulkan kemarahan dan belas kasihan.
  2. Memerikan cara suatu nyanyian (yang gampang dan pendek) selama 12 menit untuk latihan meditasi memperbaiki ingatan pada orang-orang yang lebih tua dalam waktu kurang dari 8 minggu. Memerikan juga cara seorang peserta meditasi atau perenungan menciptakan program latihannya untuk mempertinggi fungsi otaknya.
  3. Menjelajahi keanekaragaman saraf (neural) tentang meditasi dan doa, dan menjelajahi juga cara bagian-bagian yang berbeda dari otak menciptakan persepsi yang berbeda tentang Allah. Mencakup juga pembahasan tentang cara zat-zat kimia dan obat bius yang berbeda-beda mengubah kepercayaan religius dan realitas.
  4. Kebanyakan orang mengatakan Allah dialami lebih banyak sebagai perasaan dan kurang dipahami sebagai suatu gagasan; pengalaman setiap orang unik; dan pengalaman mistikal (gaib) sering menimbulkan keadaan kesatuan, damai sejahtera, dan cintakasih yang bertahan lama.
  5. Seperti apa wajah Allah? Untuk menjawab pertanyaan ini, kedua penulis mengumpulkan gambar-gambar orang dewasa tentang Allah lalu membandingkannya dengan gambar-gambar yang dibuat anak-anak. Ternyata, gambar-gambar yang paling canggih dibuat mereka yang percaya akan Allah, kaum ateis, dan mahasiswa perguruan tinggi yang agnostik. Tapi banyak ateis mempertahankan citra-citra masa kanak-kanak tentang allah, yang bisa menjelaskan mengapa allah tidak berarti apa pun bagi mereka. Selanjutnya, setiap orang punya  neuron (kesatuan saraf) atau kontak aliran (circuit) di otaknya.
  6. Memerikan empat “kepribadian” Allah, dilanjutkan dengan hasil survei kedua penulis tentang sikap dan orientasi religius atau spiritual orang Amerika: mereka mempertahankan suatu visi yang gaib dan berisi cintakasih tentang alam, Allah, dan orang-orang.
  7. Ada nilai dalam semua praktek dan tradisi kerohanian; permusuhan, rasa takut, otoritarianisme, dan idealisme berisi bahaya-bahaya neurologis; dan kita semua punya mentalitas fundamentalistik dan ateistik yang terjalin secara kuat di dalam otak kita.
  8. Ada 8 cara untuk menenangkan suatu otak yang tidak berfungsi.
  9. Berisi teknik-teknik meditasi yang handal dan sederhana bagi siapa pun untuk mengurangi stres, kegelisahan, dan depresi. Sementara itu, ingatan kognitif dan kepekaan yang lebih besar serta empati terhadap diri sendiri dan orang lain ditingkatkan melalui teknik-teknik tadi. Selanjutnya, hampir setiap teknik meditasi bisa dilepaskan dari konteks teologisnya untuk menyediakan perubahan-perubahan neurologis dan psikologis. Kemudian, meditasi selama beberapa menit dalam satu hari bisa memperbaiki fungsi otak.
  10. Berisi pembicaraan tentang suatu latihan meditasi asli yang bisa dipakai seorang praktisi ketika dia berdialog dengan orang lain. Latihan ini memakan waktu 15 menit untuk dipelajari, mampu memperbaiki belas kasihan dan keakraban sosial setinggi 11% sekalipun latihan ini diadakan bersama orang asing. Ada sekitar selusin cara untuk mengatasi secara cepat konflik-konflik antar-pribadi.

Epilog

Andrew Newberg yang adalah juga seorang pakar kedokteran internal, kedokteran nuklir, dan kardiologi nuklir adalah seorang ilmuwan AS berdarah Yahudi. Meskipun demikian, dia dan Waldman bukanlah orang-orang yang religius dalam arti mempraktekkan ajaran agama tertentu. Tapi, dalam epilog, mereka berdua berbicara secara singkat tentang pengalaman mereka sendiri sebagai ilmuwan memasuki dunia religius atau spiritual. Dunia ini adalah tempat sains dan agama bersilangan.

0 komentar: